Cara Memperbesar Ukuran Upload di WAMP Server

Bagaimana Cara Memperbesar Ukuran Upload di WAMP?

Bagi kamu yang sedang mengembangkan website secara lokal menggunakan WAMP Server (Windows + Apache + MySQL + PHP), mungkin pernah mengalami kendala saat mengunggah file berukuran besar, seperti file gambar, video, atau database .sql. Masalah yang umum terjadi adalah munculnya error seperti “The uploaded file exceeds the upload_max_filesize directive in php.ini”.

Masalah ini sebenarnya bisa diatasi dengan mudah, yaitu dengan mengubah pengaturan ukuran upload file di konfigurasi PHP, tepatnya di file php.ini. Artikel ini akan membahas secara lengkap dan rinci tentang bagaimana cara memperbesar batas ukuran upload file di WAMP agar kamu bisa bekerja tanpa batasan.

Apa Itu upload_max_filesize dan post_max_size?

Sebelum masuk ke langkah-langkah teknis, mari pahami dulu dua parameter penting di PHP:

  1. upload_max_filesize
    Ini adalah ukuran maksimum file individual yang dapat diunggah melalui form HTML menggunakan metode POST.
  2. post_max_size
    Ini adalah ukuran maksimum total data POST yang bisa diterima oleh server. Nilainya harus lebih besar atau sama dengan upload_max_filesize.

Jika ukuran file yang kamu unggah melebihi salah satu dari parameter ini, PHP akan secara otomatis menolak file tersebut, dan kamu akan mendapat error atau file gagal diunggah.

Langkah-Langkah Memperbesar Ukuran Upload File di WAMP

Berikut langkah demi langkah cara memperbesar ukuran upload file:

1. Buka File Konfigurasi php.ini
  • Klik ikon WAMP Server di system tray (pojok kanan bawah layar).
  • Pilih menu: PHP > php.ini
  • File php.ini akan terbuka di editor teks (seperti Notepad atau Notepad++).
2. Temukan dan Edit Parameter Terkait Upload

Gunakan fitur Find (Ctrl+F) dan cari parameter berikut:

upload_max_filesize
post_max_size
memory_limit
max_execution_time
max_input_time

Kemudian ubah nilainya sesuai kebutuhan. Contoh:

upload_max_filesize = 100M
post_max_size = 100M
memory_limit = 128M
max_execution_time = 300
max_input_time = 300

Keterangan:

  • upload_max_filesize: ukuran maksimal file tunggal (100MB).
  • post_max_size: total data POST, harus lebih besar dari upload_max_filesize.
  • memory_limit: kapasitas memori yang bisa digunakan oleh skrip PHP.
  • max_execution_time: waktu maksimal eksekusi skrip PHP (dalam detik).
  • max_input_time: waktu maksimal untuk menerima input data seperti upload file.
Baca Juga  Menggunakan Case Statement dengan MySQLi di PHP untuk Klasifikasi Usia

Kamu bebas mengganti 100M menjadi 200M atau 500M sesuai kebutuhan upload proyekmu.

3. Simpan dan Tutup File

Setelah selesai mengedit, simpan file php.ini dan tutup editor.

4. Restart WAMP Server

Agar perubahan pada php.ini bisa diterapkan, kamu harus merestart WAMP:

  • Klik ikon WAMP.
  • Pilih “Restart All Services”.

Tunggu hingga ikon WAMP berubah hijau kembali, yang menandakan semua layanan aktif dan siap digunakan.

5. Cek Apakah Perubahan Sudah Aktif

Untuk memastikan pengaturan baru telah diterapkan:

  1. Buka folder www (misalnya C:\wamp64\www\).
  2. Buat file bernama info.php.
  3. Isi file dengan kode berikut:
<?php
phpinfo();
?>
  1. Jalankan di browser: http://localhost/info.php
  2. Cari bagian upload_max_filesize dan post_max_size. Pastikan nilainya sesuai dengan yang kamu atur tadi.
6. Bonus: Setting Ukuran Upload di phpMyAdmin (jika diperlukan)

Jika kamu menggunakan phpMyAdmin untuk mengimpor file .sql besar, kamu juga harus memperbesar batas upload untuk itu:

  • Masih di php.ini, pastikan parameter:
upload_max_filesize = 128M
post_max_size = 128M
  • Simpan dan restart kembali WAMP.
  • Selain itu, buka file config.inc.php di direktori phpMyAdmin (misalnya di C:\wamp64\apps\phpmyadmin4.x.x\) dan pastikan tidak ada pembatasan tambahan.
Baca Juga  Cara Membuat Form Login Sederhana dengan PHP dan MySQL

Tips Tambahan

  • Gunakan Notepad++ atau editor yang bisa membuka file besar dan memberikan highlight syntax agar lebih nyaman.
  • Jangan lupa, jika kamu berpindah versi PHP di WAMP, kamu harus edit file php.ini versi yang aktif, bukan versi lama.
  • Jika setelah mengubah semua masih gagal upload, pastikan form HTML kamu menyertakan atribut enctype="multipart/form-data".

Penutup

Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, kamu kini sudah bisa memperbesar batas upload file di server lokal WAMP tanpa kesulitan. Ini sangat penting terutama saat kamu bekerja dengan CMS seperti WordPress, Joomla, Laravel, atau saat memindahkan database berukuran besar.

Mengatur batas upload file bukan hanya soal kenyamanan, tetapi juga menunjang kelancaran proses pengembangan web secara lokal. Pastikan kamu menyesuaikan ukuran file upload sesuai kebutuhan proyek, dan jangan lupa untuk selalu backup sebelum mengubah konfigurasi penting seperti php.ini.

Apa pendapatmu? Tulis di kolom komentar dengan sopan dan beretika. Jangan lupa bagikan agar semakin banyak yang tahu!

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Spam check: