Mulai akhir Maret 2025, Google resmi memberlakukan perubahan besar dalam ekosistem Google News. Salah satu perubahan paling signifikan adalah dihapusnya halaman publikasi manual yang sebelumnya bisa dikustomisasi melalui Publisher Center. Semua halaman publikasi kini akan dibuat secara otomatis oleh sistem Google.
Langkah ini adalah kelanjutan dari pengumuman resmi Google pada April 2024 yang bertujuan untuk menyederhanakan alur kerja penerbit dan meningkatkan pengalaman pengguna Google News secara keseluruhan.
Lantas, apa sebenarnya arti perubahan ini bagi para pemilik media, publisher independen, atau pengelola situs berita?
Tidak Ada Lagi Halaman Manual di Google News
Sebelumnya, penerbit bisa membuat halaman publikasi sendiri melalui Google Publisher Center. Mereka bisa:
- Menyediakan feed RSS khusus
- Menentukan rubrik atau kategori berita
- Mengatur logo dan tampilan halaman
- Mengatur distribusi konten berdasarkan wilayah
Namun kini, seluruh fitur itu dihapus permanen. Google News tidak lagi membaca:
- Feed RSS
- Lokasi situs yang dikirimkan via Publisher Center
- Rubrik manual yang ditentukan oleh penerbit
Semua konten akan diindeks dan diatur oleh sistem otomatis Google. Ini berarti publisher tidak bisa lagi menyesuaikan halaman Google News mereka secara visual maupun struktural.
Apa Dampaknya bagi Penerbit Konten Berita?
Meski terdengar seperti keterbatasan baru, Google menegaskan bahwa kualifikasi konten untuk tampil di Google News tetap tidak berubah. Artinya:
- Selama konten mematuhi kebijakan konten Google News, maka konten akan tetap bisa muncul secara otomatis.
- Google menggunakan sistem peringkat otomatis yang menilai berdasarkan relevansi, keabsahan, aktualitas, lokasi, dan bahasa.
Bagi penerbit yang sebelumnya mengandalkan rubrik khusus dan personalisasi, mereka harus beradaptasi dengan cara baru: yaitu mengoptimalkan konten dan struktur situs agar lebih mudah dikenali sistem otomatis Google.
Tidak Bisa Lagi Mengatur Logo dan Judul Secara Manual
Perubahan lain yang cukup signifikan adalah:
- Publisher tidak bisa lagi mengunggah logo ke Publisher Center untuk ditampilkan di Google News.
- Judul halaman publikasi juga tidak bisa diatur sendiri.
Sebagai gantinya:
- Google akan menggunakan favicon situs sebagai logo.
- Nama situs web akan digunakan sebagai judul publikasi.
Maka, sangat penting bagi penerbit untuk:
- Memastikan favicon situs mereka sudah diatur dengan benar.
- Menyusun tag
<title>
dan metadata dengan tepat agar nama publikasi terlihat profesional dan relevan.
Rubrik dan Kategori Kustom Dihapus
Sebelumnya, Publisher Center memungkinkan publisher untuk mengatur rubrik atau kategori tertentu (misalnya: Politik, Ekonomi, Hukum, Teknologi). Fitur ini sangat berguna untuk menyusun halaman publikasi agar sesuai dengan struktur editorial masing-masing media.
Namun setelah perubahan Maret 2025, rubrik ini tidak akan tampil lagi di halaman publikasi Google News.
Google berharap penghapusan ini bisa mengurangi kompleksitas dan membuat pengalaman pengguna menjadi lebih sederhana dan langsung.
Distribusi Konten Global Kini Disederhanakan
Google juga mengubah cara distribusi konten:
- Konten akan secara default tersedia secara global, mengikuti pengaturan bahasa dan wilayah pengguna.
- Publisher tidak bisa lagi membatasi distribusi konten berdasarkan negara melalui Publisher Center, kecuali untuk fitur Etalase Berita (News Showcase).
Ini berarti situs berita akan memiliki jangkauan lebih luas, tetapi juga harus memastikan kontennya relevan secara kontekstual di berbagai negara.
Perubahan pada Fitur Text-to-Speech Google Assistant
Google juga memperbarui penggunaan konten berita dalam fitur Asisten Google. Kini, artikel berita mungkin:
- Dibacakan melalui fitur text-to-speech di perangkat speaker.
- Digunakan untuk menjawab pertanyaan seperti “Putar berita tentang pemilu 2024”.
Namun, fitur ini hanya berlaku di Amerika Serikat, dan akan dihentikan di luar AS.
Bagi publisher yang tidak ingin artikelnya dibacakan oleh Asisten Google, dapat menambahkan tag HTML berikut:
<meta name="google" content="nopagereadaloud">
Pengiriman Konten YouTube ke Google News Dihentikan
Jika kamu sebelumnya mengandalkan Publisher Center untuk mengirim video YouTube agar muncul di Google News atau Asisten Google, fitur itu sekarang tidak lagi tersedia.
Namun, jangan khawatir—video di YouTube tetap otomatis dipertimbangkan oleh sistem Google, baik untuk Google Search maupun Asisten, tanpa perlu submit manual.
Apa yang Harus Dilakukan Publisher Sekarang?
Dengan semua perubahan ini, publisher harus beralih dari pendekatan teknis manual ke pendekatan berbasis kualitas konten dan struktur situs. Berikut beberapa langkah penting:
- Optimalkan struktur HTML dan schema markup (misalnya
newsArticle
) - Pastikan favicon dan nama situs sudah ditetapkan dengan benar
- Fokus pada judul berita yang SEO-friendly dan akurat
- Percepat waktu muat halaman dan pastikan mobile-friendly
- Hindari clickbait dan berita duplikat
- Gunakan headline dan metadata yang sesuai dengan topik aktual
Penutup
Perubahan Google News pada Maret 2025 menandai pergeseran besar dari sistem manual ke otomatisasi penuh. Meskipun ini membatasi kontrol visual penerbit, langkah ini sebenarnya memaksa publisher untuk fokus pada kualitas konten, struktur teknis situs, dan kepatuhan terhadap kebijakan Google.
Jika dikelola dengan baik, otomatisasi ini justru bisa menjadi peluang untuk menjangkau audiens yang lebih luas dan memperkuat kredibilitas situs berita Anda.
Apa pendapatmu? Tulis di kolom komentar dengan sopan dan beretika. Jangan lupa bagikan agar semakin banyak yang tahu!